Halaman
Pembelahan Sel
97
Pembelahan Sel
K
alian mungkin sering melihat orang yang secara fi
sik mirip dengan
orang lainnya dalam satu keluarga. Coba kalian perhatikan
gambar di atas. Adakah persamaan yang kalian temukan antara orang
tua dengan anaknya? Pepatah mengatakan “Buah jatuh tidak jauh dari
pohonnya”. Pepatah ini dapat diartikan, sifat seorang anak tidak akan
jauh dari sifat kedua orang tuanya.
Dalam hal ini, kita hanya membicarakan sifat fi sik, bukan sifat secara
total. Kemiripan antara orang tua dengan anaknya merupakan salah satu
bentuk pewarisan sifat. Tahapan awal yang menyebabkan terjadinya
pewarisan sifat adalah proses pembelahan sel. Kalian tentunya ingin
mengetahui mekanisme pembelahan sel ini bukan? Nah, untuk itu,
kalian perlu mempelajari materi pada bab ini.
Microsoft Encarta Premium 2006
IV
Bab
98
Biologi Kelas XII
Pada materi berikut ini, kalian akan diajak bersama-sama untuk
mempelajari proses pembelahan sel yang meliputi pembelahan mitosis
dan pembelahan meiosis. Selanjutnya, kalian juga akan mempelajari
kaitan antara gametogenesis dengan pewarisan sifat, baik pada hewan
maupun tumbuhan. Simaklah uraiannya pada materi di bawah ini.
Setelah mempelajarinya, kalian diharapkan dapat mengidentifi
kasi
dan membedakan ciri-ciri, tahapan, tempat terjadinya, serta fungsi dari
pembelahan mitosis dan meiosis. Selain itu, kalian diharapkan dapat
membedakan gametogenesis pada hewan dan tumbuhan.
A. Reproduksi Sel
Pernahkah kalian memikirkan proses tumbuhnya badan bayi hing-
ga dewasa? Dari bayi, kita dapat tumbuh menjadi bentuk sekarang ini
disebabkan sel-sel di dalam tubuh kita terus-menerus memperbanyak
diri melalui pembelahan sel. Oleh karena itu, pembelahan sel meru-
pakan faktor penting dalam hidup kita.
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap
sel dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui
proses yang disebut
pembelahan sel
atau
reproduksi sel
. Pada organ-
isme bersel satu (
uniseluler
), seperti bakteri dan protozoa, proses pem-
belahan sel merupakan salah satu cara untuk berkembang biak. Proto-
zoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari dua sel
menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak (
multiseluler
), pembelahan sel
mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadi-
lah proses pertumbuhan pada makhluk hidup. Pembelahan sel juga
berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab
dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar
kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan
wanita menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium.
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu
pembelahan secara langsung (amitosis)
dan
pembelahan secara tidak
langsung (mitosis dan meiosis)
. Apa yang dimaksud dengan pembe-
lahan sel secara langsung maupun tidak langsung tersebut? Kalian akan
mengetahuinya dengan menyimak penjelasan berikut.
1. Pembelahan Sel secara Langsung
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan
ami-
tosis
atau
pembelahan biner
. Pembelahan biner merupakan proses
pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-
tahap pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme
uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga
bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner,
satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama
lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-
nya.
• Pembelahan sel
• Amitosis
• Mitosis
• Meiosis
• Gametogenesis
KataKunci
Kilas
Pada bab sebelumnya, ka-
lian telah mempelajari ma-
teri genetik yang terdiri dari
DNA dan RNA. Salah satu
tugas materi genetik adalah
membawa sifat-sifat induk
kepada anaknya. Pada
manusia, DNA bertugas
mewariskan sifat-sifat orang
tua kepada anaknya.
Galeri
Berapakah kecepatan
pembelahan sel bakteri?
Pada umumnya, satu sel
bakteri hanya membutuh-
kan waktu 1- 3 jam untuk
menghasilkan 2 sel bakteri
atau untuk melipatgandakan
jumlah selnya. Jika di dalam
1 erlenmeyer ditumbuhkan
10.000 sel bakteri, maka
setelah 1 jam jumlah bakteri
akan menjadi 20.000 sel.
Madigan, Martinko, & Parker, Biology of
Microorganisms
Pembelahan Sel
99
Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi
dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah
menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat terjadi pada
organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antara
organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada
tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel tersebut membatasi
cairan pada inti sel (
nukleoplasma
) dengan cairan di luar inti sel,
tempat terdapatnya organel sel (
sitoplasma
). Organisme
prokariotik
tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme
eukariotik
mempunyai membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan
mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada
bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut
nukleoid
.
DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada
sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang dan
sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom sebelum
pembelahan. Proses pembelahan sel pada bakteri dapat kalian lihat
pada Gambar 4.1.
Contoh organisme eukariotik yang mengalami pembelahan biner
adalah Amoeba. Proses pembelahan sel pada Amoeba dapat kalian pe-
lajari pada Gambar 4.2.
Nah, berdasarkan Gambar 4.1. dan 4.2. tersebut, untuk memu-
dahkan pemahaman kalian maka lakukanlah rubrik
Telisik
berikut ini.
Setelah kalian memahami pembelahan sel secara langsung, simak-
lah materi berikutnya tentang pembelahan sel secara tidak langsung
berikut ini.
Gambar 4.2
Pembelahan biner pada
Amoeba.
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 221
Telisik
Mengingat Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik
Gambarlah struktur sel prokariotik dan eukariotik beserta bagian-bagiannya. Berilah bingkai pada
gambar kalian dan bila perlu kalian tempel di dinding ruang kelas kalian. Setelah mengetahui struktur sel,
berdasarkan Gambar 4.1. dan 4.2, jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri proses pembelahan biner
pada Amoeba dan bakteri. Kalian dapat mencari dan menelusuri pelbagai literatur tentang pembelahan
sel tersebut.
Gambar 4.1
Pembelahan amitosis pada bakteri.
Kromosom
bakteri
Membran plasma
Dinding sel
Duplikasi kromosom
Pertumbuhan berlanjut
dari sel
Pembelahan menjadi
dua sel
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1,
hlm. 229 (dengan pengembangan)
100
Biologi Kelas XII
2. Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis)
Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang
melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai
dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda. Kalian telah
mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat
benang-benang
kromatin
.
Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan
memendek, yang kemudian disebut kromosom. Perhatikan Gambar
4.3. Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga
mudah diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di dalam
kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan.
Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses pembagian
kromosom di dalamnya. Tingkah laku kromosom selama sel
membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap pembelahan
sel. Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase itulah yang disebut
pembelahan secara tidak langsung. Mengenai fase-fase pembelahan
mitosis akan dibahas pada subab tersendiri.
Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan menjadi dua,
yaitu pembelahan
mitosis
dan
meiosis
.
Sebelum kalian mempelajari lebih jauh tentang pembelahan sel
secara tidak langsung, ada baiknya kalian lakukan rubrik
Diskusi
beri-
kut ini.
Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau organ tu-
buh organisme terjadi melalui proses pembelahan sel secara mitosis.
Pembelahan mitosis
adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom
induknya. Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh
makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel
kelamin).
Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi
dua sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan memiliki
jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika sel induk memi-
liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga memiliki 2n kromo-
som. Jumlah 2n ini disebut juga kromosom
diploid
.
Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi
secara aseksual. Pada manusia dan hewan, pembelahan mitosis terjadi
pada sel meristem somatik (sel tubuh) muda yang mengalami pertum-
buhan dan perkembangan. Sebagai contoh, sel telur yang telah dibuahi
sperma akan membelah beberapa kali secara mitosis untuk memben-
Menurut kalian, apa yang akan terjadi apabila organisme di dunia ini tidak mengalami pembelahan sel?
Apa yang akan terjadi jika manusia mempunyai kecepatan memperbanyak diri atau berkembangbiak
secepat sel bakteri? Jelaskan dan diskusikan dengan teman kalian serta presentasikan argumen kalian di
depan kelas.
Diskusi
Gambar 4.3
Kromosom pada sel yang siap
membelah
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 221
Pembelahan Sel
101
tuk embrio. Sel-sel pada embrio ini terus-menerus membelah secara
mitosis dan akhirnya terbentuk bayi. Pertumbuhan manusia dari bayi
hingga dewasa juga melalui mekanisme pembelahan sel secara mitosis.
Inilah salah satu bentuk kekuasaan tuhan yang harus kita syukuri.
Pembelahan meiosis
yang disebut juga sebagai
pembelahan reduksi
merupakan pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid
(2n) menghasilkan empat sel anakan. Setiap sel anakan mengandung
separuh kromosom sel induk atau disebut haploid
(
n
)
. Pembelahan
meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada
organ reproduksi (testis atau ovarium). Pada manusia atau hewan,
sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur yang
juga haploid dihasilkan di dalam ovarium. Pada tumbuhan berbunga,
sel gamet dihasilkan di dalam putik dan benang sari. Pembentukan
gamet jantan dan gamet betina terjadi melalui tahapan gametogenensis
(dibahas pada subbab tersendiri). Penyatuan kedua gamet akan
menghasilkan zigot dengan variasi genetik. Ini disebabkan karena
sel anakan merupakan hasil penyatuan dua sel yang berbeda materi
genetiknya. Perpaduan ini menyebabkan adanya variasi genetik.
Kalian telah mengetahui pengertian pembelahan mitosis dan meiosis.
Tahapan apa sajakah yang dilalui pada setiap pembelahan tersebut? Un-
tuk mengetahui jawabannya, simaklah dengan saksama uraian berikut.
B. Tahapan Pembelahan Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah tahapan tertentu.
Sebenarnya, pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari
siklus
sel
. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan mitosis (M) dan periode
pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase merupakan bagian ter-
besar dari siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu
fase G1
(pertumbuhan primer)
,
fase S (sintesis)
, dan
fase G2 (pertumbuhan
sekunder
). Perhatikan Gambar 4.4.
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil-
kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan sel
secara mitosis terdiri dari fase istirahat (
interfase
), fase pembelahan
1.
Apakah yang dimaksud dengan pembelah-
an sel?
2.
Apakah peranan pembelahan sel pada or-
ganisme bersel satu dan organisme bersel
banyak?
3.
Jelaskan istilah kromatin dan kromosom pada
proses pembelahan sel.
4.
Pembelahan sel secara langsung disebut
juga amitosis. Jelaskan maksudnya dan
berilah contoh.
5.
Apa yang dimaksud dengan pembelahan
mitosis?
6.
Apa yang dimaksud dengan pembelahan
meiosis?
7.
Di manakah terjadinya pembelahan mito-
sis dan meiosis pada hewan dan tumbu-
han berbunga?
Uji Kompetensi
Pertumbuhan
sampai terjadi
Mitosis
Mitosis
G
2
Sintesis
komponen
sel
G
1
Replikasi komponen
sel dan DNA
S
tidak terjadi
pembelahan
m
e
t
a
b
o
l
i
s
m
e
r
e
fl
e
k
s
i
D
N
A
m
e
t
a
b
o
l
i
s
m
e
n
o
r
m
a
l
Gambar 4.4
Siklus mitosis
102
Biologi Kelas XII
inti sel (
kariokinesis
), dan fase
pembelahan sitoplasma (sitokinesis)
.
Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Untuk menge-
tahuinya, simaklah penjelasan berikut.
1. Interfase (Fase Istirahat)
Pada tahap ini, sel dianggap sedang istirahat dan tidak melaku-
kan pembelahan. Namun, interfase merupakan tahap yang penting
untuk mempersiapkan pembelahan atau melakukan metabolisme sel.
Pada interfase, tingkah laku kromosom tidak tampak karena berbentuk
benang-benang kromatin yang halus. Walaupun begitu, sel anak yang
baru terbentuk sudah melakukan metabolisme. Sel perlu tumbuh dan
melakukan berbagai sintesis sebelum memasuki proses pembelahan
berikutnya.
Apa saja kegiatan sel pada saat interfase? Pada saat interfase, sel
mengalami subfase berikut.
a. Fase Pertumbuhan Primer (
Growth 1
disingkat
G1
)
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama.
Pada subfase ini, sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang masih
bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel yang ada di dalam sel,
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks golgi, dan or-
ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.
b. Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-
netik adalah bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya,
yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami replikasi (penggandaan
jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan) menghasilkan 2
salinan DNA.
c. Fase Pertumbuhan Sekunder (
Growth 2
disingkat
G2
)
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-
tumbuhan sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-
organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-organel tersebut
dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-
likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan
secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas
dan terbungkus membran inti. Perhatikan Gambar 4.5.
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus
(membran inti sel). Di luar inti terdapat dua
sentrosom
yang terbentuk
oleh replikasi
sentrosom
pada tahap sebelumnya. Sentrosom mengala-
mi perpanjangan menyebar secara radial yang disebut aster (bintang).
Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan
orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada
fase S, namun pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara
individual karena masih berupa benang-benang kromatin.
Gambar 4.5
Pada fase G2
(interfase akhir), inti sel sudah
terbentuk dengan jelas dan
terbungkus membran inti sel.
Sentrosom
(dengan pasangan sentriol)
Nukleolus
Selubung
nukleus
Aster
Kromatin
(reduplikasi)
Plasma
membran
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 224
Pembelahan Sel
103
Setelah ketiga tahapan interfase dilalui, sel telah siap menjalani
pembelahan secara mitosis. Seperti fase interfase, pembelahan mitosis
juga terdiri dari beberapa fase. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
fase-fase pada pembelahan mitosis, simaklah penjelasan berikut.
2. Pembelahan Mitosis
Kalian telah mengetahui bahwa pembelahan mitosis menghasil-
kan sel anakan yang identik dengan induknya. Secara garis besar, fase
pembelahan mitosis terbagi menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan
inti (
kariokinesis
) dan fase pembelahan sitoplasma (
sitokinesis
).
Kariokinesis adalah fase pembelahan inti sel. Secara rinci, fase
kariokinesis dibagi menjadi empat subfase, yaitu
profase, metafase,
anafase,
dan
telofase
. Sekarang, marilah kita bahas keempat subfase
tersebut.
a Profase
Pada permulaan profase, di dalam nukleus mulai terbentuk kro-
mosom
,
yaitu benang-benang rapat dan padat yang terbentuk akibat
menggulungnya kromatin. Pada fase ini, kromosom dapat dilihat
menggunakan mikroskop. Selanjutnya, nukleolus menghilang dan
terjadi duplikasi kromosom (kromosom membelah dan memanjang)
menghasilkan 2 kromosom anakan yang disebut
kromatid
. Kedua
kromatid tersebut bersifat identik sehingga disebut
kromatid kembar
(
sister chromatid
), yang bersatu atau dihubungkan oleh
sentromer
pada
lekukan kromosom. Perhatikan Gambar 4.6. Sentromer merupakan
bagian kromosom yang menyempit, tampak lebih terang dan membagi
kromosom menjadi 2 lengan.
Pada akhir profase, di dalam sitoplasma mulai terbentuk
gelendong
pembelahan
(
spindel
) yang berasal dari mikrotubulus. Mikrotubulus
tersebut memanjang, seolah-olah mendorong dua sentrosom di sepanjang
permukaan inti sel (nukleus). Akibatnya, sentrosom sa ling menjauh.
Proses ini kemudian berlanjut ke fase berikutnya, yaitu metafase.
b Metafase
Tahap awal metafase (prometafase) ditandai dengan semakin
memadatnya kromosom (kromosom ini terdiri dari 2 kromatid) dan
terpecahnya membran inti (membran nukleus). Hal ini menyebab-
kan mikrotubulus dapat menembus inti sel dan melekat pada struktur
khusus di daerah sentromer setiap kromatid, disebut
kinetokor
. Oleh
karena itu, kinetokor ini berfungsi sebagai tempat bergantung bagi
kromosom.
Sebagian mikrotubulus yang melekat pada kinetokor disebut
mikro-
tubulus kinetokor
, sedangkan mikrotubulus yang tidak memperoleh
kinetokor disebut
mikrotubulus non kinetokor
. Sementara itu,
mikrotubulus non kinetokor berinteraksi dengan mikrotubulus lain
dari kutub sel yang berlawanan. Pada metafase, kromosom tampak
jelas.
Gelondong
miotik awal
Sentromer
Kromosom, terdiri
dari dua kromatid
saudara
Gambar 4.6
P
rofase ditandai
dengan terbentuknya kromosom
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 224
104
Biologi Kelas XII
Pada tahap metafase sesungguhnya, sentrosom telah berada pada
kutub sel. Dinding inti sel menghilang. Sementara itu, kromosom me-
nempatkan diri pada bidang pembelahan yang disebut bidang metafase.
Bidang ini merupakan bidang khayal yang terletak tepat di tengah sel,
seperti garis katulistiwa bumi sehingga disebut juga
bidang ekuator
.
Pada bidang ini, sentromer dari seluruh kromosom terletak pada satu
baris yang tegak lurus dengan gelendong pembelahan. Kinetokor pada
setiap kromatid menghadap pada kutub yang berlainan (perhatikan
Gambar 4.7). Dengan letak kromosom berada di bidang pembelahan,
maka pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada
sel anakan yang baru, benar-benar rata dan sama jumlahnya. Tahapan
ini merupakan akhir dari metafase.
c Anafase
Setelah berakhirnya tahap metafase, pembelahan sel berlanjut
pada tahap anafase. Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya
kromatid saudara pada bagian sentromer kromosom. Gerak kromatid
ini disebabkan tarikan benang mikrotubulus yang berasal dari sentriol
pada kutub sel. Kalian telah mengetahui bahwa mikrotubulus melekat
pada sentromer. Hal ini menyebabkan sentromer tertarik terlebih
dahulu. Akibatnya, sentromer berada di depan dan bagian lengan
kromatid berada di belakang. Struktur ini seperti huruf V. Gerakan
ini menempuh jarak sekitar 1μm (10-6 meter) tiap menit. Pada
saat bersamaan, mikrotubulus non kinetokor semakin memanjang
sehingga jarak kedua kutub sel semakin jauh. Selanjutnya, masing-
masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan dan
berfungsi sebagai kromosom lengkap, dengan sifat keturunan yang
sama (identik). Untuk menjalankan tugasnya ini, mikrotubulus telah
mengalami peruraian pada bagian kinetokornya. Lalu bagaimanakah
bidang pembelahan sel pada hewan dan tumbuhan?
Salah satu perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah ada ti-
daknya sentriol. Pada sel tumbuhan, peran sentriol digantikan oleh
kromosom sehingga arah pembelahan tetap menuju ke kutub sel. Pada
sel hewan, sentriol pada kutub sel merupakan arah yang dituju oleh
gerakan kromatid saat pembelahan.
Gambar 4.8
Tahap pembelahan
anafase ditandai berpisahnya
pasangan kromatid ke kutub
berlawanan.
Kromosom anak
Gambar 4.7
(a) Metafase awal
(prometafase) ditandai
dengan interaksi kromosom
dan mikrotubulus. (b) Metafase
ditandai dengan adanya bidang
metafase sebagai tempat
kromosom berbagi DNA pada
setiap kromatid.
Mikrotubula
nonkinetokor
Kinetokor
Fragmen selubung
nukleus
Kutub
gelondong
Mikrotubula
kinetokor
Gelondong
Pelat metafase
(a)
(b)
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225
Pembelahan Sel
105
d Telofase
Pada tahap telofase ini, inti sel anakan terbentuk kembali dari
fragmen-fragmen nukleus. Bentuk selnya memanjang akibat peran
mikrotubulus non kinetokor. Benang-benang kromatin mulai longgar.
Dengan demikian, fase kariokinesis yang menghasilkan dua inti sel
anak yang identik secara genetik telah berakhir, namun dua inti sel
masih berada dalam satu sel. Perhatikan Gambar 4.9.
Agar kedua inti terpisah menjadi sel baru, perlu adanya
pembelahan sitoplasma yang disebut
sitokinesis
. Sitokinesis terjadi,
segera setelah telofase selesai. Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan
sitoplasma diikuti pembentukan sekat sel baru, sehingga terbentuk dua
sel anakan.
Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur
pembelahan melalui pelekukan permukaan sel di sekitar bekas bidang
ekuator. Di sepanjang alur melingkar, terdapat mikrofi
lamen yang
terdiri dari protein aktin dan miosin. Protein tersebut berperan dalam
kontraksi otot atau pergerakan sel yang lain. Kontraksi ini semakin
ke dalam sehingga menjepit sel dan membagi isi sel menjadi 2 bagian
yang sama.
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding
sel yang keras. Oleh karena itu, pada sitokinensis tidak terbentuk
alur pembelahan. Sitokinesis terjadi dengan pembentukan pelat sel
(
cell plate
) yang terbentuk oleh vesikula di sekitar bidang ekuator.
Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh badan golgi tersebut saling
bergabung. Penggabungan juga terjadi dengan membran plasma
diikuti terbentuknya dinding sel yang baru oleh materi dinding sel
yang dibawa oleh vesikula. Perhatikan Gambar 4.10.
Kalian telah mempelajari tahap-tahap pembelahan sel hewan, dan sedikit
menyinggung pembelahan sel tumbuhan. Pembelahan pada sel hewan dan
sel tumbuhan memang sedikit berbeda. Di manakah letak perbedaannya?
Untuk mengetahuinya, lakukan
Percobaan
di halaman berikutnya.
Gambar 4.9
Tahap telofase merupakan tahap
akhir kariokinesis.
Pembentukan
Pembentukan
selubung
nukleus
Pembentukan
nukleolus
Alur pembelahan
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225
Gambar 4.10
(a) Sitokinesis pada sel hewan
(b) Sitokinesis pada sel tumbuhan
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 228
Alur pembelahan
Kontraksi cincin
mikrofi
lamen
Sel anak
(a)
Dinding sel
Dinding sel baru
Sel anak
Pelat sel
Vesikula yang mengandung
materi dinding sel
(b)
106
Biologi Kelas XII
Percobaan
Tahap Mitosis pada Ujung Akar Bawang Putih
(
Allium sativum
)
A. Dasar Teori
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik).
Pembelahan mitosis terjadi melalui fase istirahat (interfase), profase, metafase, anafase, dan
telofase serta sitokinesis. Pembelahan mitosis pada tanaman terjadi pada jaringan-jaringan
meristem yang sel-selnya aktif membelah, seperti sel pada ujung akar, ujung batang, dan kam-
bium. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan yang identik dengan sel induknya.
B. Tujuan
Mengetahui dan memahami tahapan mitosis pada ujung akar, khususnya akar bawang putih
dan menemukan perbedaan pembelahan sel hewan dan sel tumbuhan.
C. Alat dan Bahan
1.
Cawan Petri (
petridish
)
2.
Gelas benda dan kaca penutup
3. Silet atau
cutter
4. Pipet tetes
5. Jarum jala
6. Lampu spiritus
7. Mikroskop
8. Kertas tisu
9. Karton hitam
10. Air
11. Larutan fiksatif
carnoy
(etanol: kloroform : asam asetat glacial perbandingan 6:3:1)
12. Kloroform atau asam asetat 45%
13. Larutan HCl 1 N
14. Larutan asetoorcein
15. Bawang putih segar
16.
Cutex
D. Langkah Percobaan
1.
Sebelumnya, kalian tumbuhkan akar bawang putih dengan langkah sebagai berikut:
a.
Bersihkan bagian pangkal bawang putih dari sisa-sisa akar. Kemudian, masukkan ke
dalam cawan Petri yang telah diisi air agar bagian pangkal bawang sedikit teren-
dam.
b. Bungkus cawan Petri dengan karton hitam, lalu letakkan di tempat yang gelap dan
hangat. Tambahkan air secara kontinyu agar bagian pangkal bawang tetap teren-
dam. Tunggulah tumbuhnya akar bawang putih tersebut setelah satu minggu.
2.
Setelah akar tumbuh, potong akar bawang putih sekitar 3-5 mm dari ujung akar dengan
hati-hati. Bila tidak segera digunakan, preparat dapat diawetkan pada larutan fiksatif
car-
noy
.
3.
Cucilah akar tersebut dengan akuades 2 kali dan difiksasi dengan asam asetat 45% pada
suhu 4° C selama 15 menit.
4.
Cucilah kembali ujung akar tersebut, kemudian pindahkan potongan akar ke dalam gelas
benda yang telah ditetesi HCl 1 N. Panaskan pada suhu 55° C selama 2-5 menit sehingga
ujung akar menjadi lunak.
5.
Ujung-ujung akar tersebut dicuci bersih dan warnailah dengan acetoorcein 1% selama 30
menit.
Pembelahan Sel
107
6.
Setelah terwarnai, pindahkan potongan akar pada gelas benda menggunakan jarum jala
dan seraplah bagian pinggirnya dengan tisu. Lalu teteskan gliserin dan haluskan poton-
gan akar menggunakan jarum jala.
7.
Letakkan potongan akar pada gelas benda, tutup dengan kaca penutup. Lekatkan den-
gan
cutex
. Tekan pelan-pelan kaca penutup agar potongan akar menjadi pipih.
8.
Amati preparat menggunakan mikroskop.
9.
Gambarlah sel-sel ujung akar yang tampak. Kemudian, identifikasikan tahap-tahap pem-
belahan yang sedang berlangsung.
Perhatian dan Catatan:
a. Hati-hatilah dalam menggunakan larutan HCl karena larutan ini berbahaya bagi kulit.
b. Fiksatif berfungsi memelihara keadaan sel agar tidak melanjutkan proses pembelahan.
E. Pembahasan
1.
Adakah bagian akar bawang bombay yang sedang mengalami interfase, profase, meta-
fase, anafase, telofase, dan sitokinesis? Ciri-ciri apakah yang tampak pada setiap fase
tersebut?
2.
Apakah pada sel tumbuhan yang kalian amati terdapat sentriol? Jika tidak ada, apakah
yang berperan dalam orientasi pembelahan sel?
3.
Bagaimanakah jumlah kromosom pada sel akar bawang pada setiap tahap pembelahan?
4. Kadang kala dijumpai sel-sel yang sedang tidak membelah pada ujung akar bawang
bombay. Jelaskan kemungkinan yang terjadi pada peristiwa ini.
5.
Buatlah tabel perbedaan antara pembelahan sel pada hewan dan tumbuhan.
Gambar 4.11
Fase pembelahan
mitosis pada ujung akar
bawang. (a) Profase, (b)
metafase, (c) anafase, (d)
telofase, dan (e) sitokinesis.
Nukleus
Nukleolus
Kromatin
memadat
Kromosom
Pelat sel
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 229.
Bagaimanakah hasil percobaan kalian? Dengan melakukan per-
cobaan tersebut, tentunya kalian telah mengetahui perbedaan antara
pembelahan sel hewan dan sel tumbuhan. Coba bandingkan fase-fase
pembelahan mitosis pada ujung akar bawang bombay hasil pengamatan
kalian dengan gambar berikut ini:
108
Biologi Kelas XII
Nah, berdasarkan gambar dan hasil pengamatan kalian, pembelah an
mitosis pada ujung akar bawang bombay dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap profase dimulai dengan memadatnya benang kromatin.
Meskipun tampak jelas, nukleolus akan segera menghilang. Selain
itu, gelendong pembelahan mulai terbentuk walaupun belum ter-
lihat pada mikroskop.
2. Tahap metafase awal (prometafase) dimulai dengan pemisahan
kromosom. Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid berpa-
sangan. Pada fase ini, membran nukleus terfragmentasi dan
mikrotubulus kinetokor melekat pada sentromer. Pada tahap
metafase, gelendong terbentuk lengkap. Kromosom ditarik dengan
kuat oleh mikrotubulus kinetokor yang datang dari kutub sel
berlawanan. Akhirnya, kromosom berbaris pada bidang metafase.
3. Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromosom. Kromosom
anak berpindah ke kutub-kutub sel seiring memendeknya mikro-
tubulus kinetokor.
4. Tahap telofase ditandai dengan terbentuknya inti sel (nukleus)
anak. Pada tahap ini, sitokinesis mulai terjadi. Pelat sel yang
membagi sitoplasma menjadi dua, mulai tumbuh di sekeliling sel
induknya. Kemudian dua sel anak terpisah, seperti tampak pada
Gambar 4.11.
Dari keterangan tersebut tampak bahwa pada sel tumbuhan ti-
dak terdapat sentriol. Orientasi pembelahan dilakukan secara langsung
oleh kromosom.
Mudah dan mengasyikkan bukan? Agar tahu sejauh mana pema-
haman kalian, coba kerjakan
Uji Kompetensi
di bawah ini.
Kalian telah mempelajari proses-proses yang terjadi pada pembelah-
an mitosis. Sekarang, marilah mempelajari proses-proses yang terjadi
pada pembelahan sel secara meiosis. Untuk lebih lengkapnya, simaklah
penjelasan berikut.
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.
1.
Apa yang perlu dilakukan sel sebelum meng-
alami pembelahan?
2.
Jelaskan pengertian dan tahapan siklus sel.
3. Sebutkan tahapan-tahapan pada interfase
sebelum sel membelah secara mitosis.
4.
Sebutkan ciri-ciri setiap tahap pembelahan
mitosis. Kemudian, gambarkan proses yang
terjadi pada setiap tahapan.
5. Jelaskan fungsi sentriol dan sentromer
dalam pembelahan mitosis.
6.
Hasil pembelahan mitosis adalah dua sel
yang identik. Begaimanakah penjelasan
pernyataan tersebut?
7.
Sebutkan perbedaan pembelahan mitosis
pada sel hewan dan sel tumbuhan.
8.
Jelaskan dengan gambar fase pembela-
han mitosis pada sel tumbuhan.
Uji Kompetensi
Pembelahan Sel
109
C. Pembelahan Meiosis
Pernahkah kalian berpikir mengapa seekor kambing hanya mela-
hirkan kambing, manusia melahirkan manusia, atau sapi melahirkan
sapi? Secara kodrati, makhluk hidup tertentu hanya melahirkan makh-
luk yang sejenis. Ini dikarenakan adanya mekanisme tertentu pada saat
awal perkembangbiakan. Bahkan, sebelum terbentuk calon anak di
dalam rahim, mekanisme ini sudah dimulai. Mekanisme ini dimulai
pada sel-sel kelamin (sel reproduksi) calon bapak dan calon ibu. Me-
kanisme tersebut adalah pembelahan sel secara
meiosis
.
Makhluk hidup yang sejenis mempunyai jumlah kromosom yang
sama pada setiap sel. Misalnya, manusia mempunyai 46 kromosom, ke-
cuali pada sel reproduksi atau sel kelaminnya. Sel kelamin pada manusia
hanya mempunyai setengah jumlah kromosom sel tubuh lainnya, yaitu 23
kromosom. Jumlah setengah kromosom (haploid) ini diperlukan untuk
menjaga agar jumlah kromosom anak tetap 46. Kalian telah mengetahui
bahwa anak terbentuk dari perpaduan antara sel kelamin betina (sel telur)
dan sel kelamin jantan (sperma). Perpadu an kedua sel kelamin yang ma-
sing-masing memiliki 23 kromosom ini akan menghasilkan sel anak (calon
janin) yang mempunyai 46 kromosom. Oleh sebab itu, pembelahan meio-
sis sangat berpengaruh dalam perkembang an makhluk hidup.
Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan
reduksi
, yaitu pe-
ngurangan jumlah kromosom pada sel-sel kelamin (sel gamet jantan
dan sel gamet betina). Sel gamet jantan pada hewan (mamalia) diben-
tuk di dalam testis dan gamet betinanya dibentuk di dalam ovarium.
Gamet jantan pada tumbuhan dibentuk di dalam organ reproduktif
berupa benang sari, sedangkan gamet betinanya dibentuk di dalam pu-
tik. Sel kelamin betina pada hewan berupa sel telur, sedangkan pada
tumbuhan berupa putik. Pada dasarnya, tahap pembelahan meiosis
serupa dengan pembelahan mitosis. Hanya saja, pada meiosis terjadi
dua kali pembelahan, yaitu
meiosis I dan meiosis II
. Masing-masing
pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Bagaimanakah ciri-ciri setiap tahap
pembelahan meiosis tersebut? Kalian akan mengetahuinya setelah
mempelajari uraian berikut.
1. Tahap Meiosis I
Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum mengalami pembe-
lahan meiosis, sel kelamin perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan
ini disebut tahap
interfase
. Pada tahap ini, sel melakukan persiapan
berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan
(seperti interfase pada mitosis). Tingkah laku kromosom masih be-
lum jelas terlihat karena masih berbentuk benang-benang halus (kro-
matin) sebagaimana interfase pada mitosis. Selain itu, sentrosom juga
bereplikasi menjadi dua (masing-masing dengan 2 sentriol), seperti
tampak pada gambar di samping. Sentriol berperan dalam menentu-
kan arah pembelahan sel.
Galeri
Pada manusia, ovulasi satu
ovum berlangsung secara
bergantian dari ovarium kiri
atau kanan, biasanya setiap
28 hari sekali. Jika ovulasi
berlangsung sejak usia 14
tahun hingga 40 tahun, maka
banyaknya ovum yang
dihasilkan wanita sekitar 26
x 13 = 338 ovum. Padahal
sebenarnya sejak lahir,
setiap wanita mengandung
400.000 oosit primer. Ini
berarti bahwa tidak semua
oosit primer dapat tumbuh
menjadi ovum karena men-
galami kematian.
Kwan & Lam, Biology, hlm. 343
Gambar 4.12
Tahap interfase
pada pembelahan meiosis.
Sentrosom (dengan
pasangan senriol)
Kromatin
Selubung nukleus
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 248
110
Biologi Kelas XII
Setelah terbentuk salinan DNA, barulah sel mengalami tahap
pembelahan meiosis I yang diikuti tahap meiosis II. Tahap meiosis I ter-
diri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, serta sitokinesis
I. Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Berikut akan
dibahas fase-fase meiosis I pada sel hewan dengan 4 kromosom diploid
(2n = 2). Untuk lebih jelasnya, simaklah penjelasan di bawah ini.
a. Profase I
Pada tahap meiosis I, profase I merupakan fase terpanjang atau
terlama dibandingkan fase lainnya bahkan lebih lama daripada tahap
profase pada pembelahan mitosis. Profase I dapat berlangsung dalam
beberapa hari. Biasanya, profase I membutuhkan waktu sekitar 90%
dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam pembelahan meiosis.
Tahapan ini terdiri dari lima subfase, yaitu
leptoten, zigoten, pakiten,
diploten,
dan
diakinesis
.
1) Leptoten
Subfase leptoten ditandai adanya benang-benang kromatin yang
memendek dan menebal. P
ada subfase ini mulai terbentuk sebagai
kromosom homolog
. Kalian perlu membedakan kromosom
homolog dengan kromatid saudara. Gambar 4.13 memperlihatkan
perbedaan pasangan kromosom homolog dengan kromatid saudara.
2) Zigoten
Kromosom homolog saling berdekatan atau berpasangan
menur
ut panjangnya. Peristiwa ini disebut
sinapsis
. Kromosom
homolog yang berpasangan ini disebut
bivalen
(terdiri dari 2 kro-
mosom homolog). Amati kembali Gambar 4.13.
3) Pakiten
Kromatid antara kromosom homolog satu dengan kromosom
homolog yang lain disebut sebagai kr
omatid bukan saudara (
non
sister chromatids
). Dengan demikian, pada setiap kelompok sinap-
sis terdapat 4 kromatid (1 pasang kromatid saudara dan 1 pasang
kromatid bukan saudara). Empat kromatid yang membentuk pa-
sangan sinapsis ini disebut
tetrad
(Gambar 4.14).
4) Diploten
Setiap bivalen me ngandung empat kromatid yang tetap
ber
kaitan atau berpasangan di suatu titik yang disebut
kiasma
(tunggal). Apabila titik-titik perlekatan tersebut lebih dari satu
disebut
kiasmata
. Proses perlekatan atau persilangan kromatid-
kromatid disebut
pindah silang
(
crossing over
). Pada proses pin-
dah silang, dimungkinkan terjadinya pertukaran materi genetik
(DNA) dari homolog satu ke homolog lainnya. Pindah silang ini-
lah yang memengaruhi variasi genetik sel anakan.
5) Diakinesis
Pada subfase ini terbentuk benang-benang spindel pembela-
han (gelendong mikr
otubulus). Sementara itu, membran inti sel
atau karioteka dan nukleolus mulai lenyap.
Gambar 4.14
Terbentuknya
tetrad pada subfase pakiten.
Kromatid
saudara
Kromatid bukan
saudara
Kiasmata
Gelendong
Tetrad
Gambar 4.13
Pasangan
kromosom homolog berbeda
dengan kromatid saudara.
Pasangan homolog berisi
kromosom yang direplikasi
Kromatid saudara
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 247
(dengan pengembangan)
Pembelahan Sel
111
Profase I diakhiri dengan terbentuknya
tetrad
yang mem-
bentuk dua pasang kromosom homolog. Perhatikan lagi Gambar
4.14. Setelah profase I berakhir, kromosom mulai bergerak ke bi-
dang metafase.
b. Metafase I
Pada metafase I, kromatid hasil duplikasi kromosom homolog
berjajar berhadap-hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti (bidang
metafase I). Membran inti mulai menghilang. Mikrotubulus kinetokor
dari salah satu kutub melekat pada satu kromosom di setiap pasangan.
Sementara mikrotubulus dari kutub berlawanan melekat pada pasang-
an homolognya. Dalam hal ini, kromosom masih bersifat diploid. Per-
hatikan Gambar 4.15.
c. Anafase I
Setelah tahap metafase I selesai, gelendong mikrotubulus mulai
menarik kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog
terpisah dan masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan
(Gambar 4.16). Peristiwa ini mengawali tahap anafase I. Namun,
kromatid saudara masih terikat pada sentromernya dan bergerak
sebagai satu unit tunggal. Inilah perbedaan antara anafase pada mitosis
dan meiosis. Pada mitosis, mikrotubulus memisahkan kromatid yang
bergerak ke arah berlawanan. Coba pelajari lagi tahap anafase pada
mitosis.
d. Telofase I
Pada telofase, setiap kromosom homolog telah mencapai kutub-
kutub yang berlawanan. Ini berarti setiap kutub mempunyai satu set
kromosom haploid. Akan tetapi, setiap kromosom tetap mempunyai
dua kromatid kembar. Pada fase ini, membran inti muncul kembali.
Peristiwa ini kemudian diikuti tahap selanjutnya, yaitu sitokinesis.
e. Sitokinesis
Kalian masih ingat pengertian sitokinesis pada sel hewan mau-
pun tumbuhan bukan? Ya, sitokinesis merupakan proses pembelahan
sitoplasma. Tahap sitokinesis terjadi secara simultan dengan telofase.
Artinya, terjadi secara bersama-sama. Tahap ini merupakan tahap di
antara dua pembelahan meiosis. Alur pembelahan atau pelat sel mulai
terbentuk (Gambar 4.17). Pada tahap ini tidak terjadi perbanyakan
(replikasi) DNA.
Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel haploid yang
mengandung setengah jumlah kromosom homolog. Meskipun demiki-
an, kromosom tersebut masih berupa kromatid saudara (kandungan
DNA-nya masih rangkap). Untuk menghasilkan sel anakan yang mem-
punyai kromosom haploid diperlukan proses pembelahan selanjutnya,
yaitu meiosis II. Jarak waktu antara meiosis I dengan meiosis II disebut
dengan
interkinesis
.
Gambar 4.15
Kromosom
homolog berjajar pada bidang
metafase.
Sentromer (dengan
kinetokor)
Pelat metafase
Mikrotubula melekat
pada kinetokor
Gambar 4.16
Kromosom homolog mulai
bergerak menuju kutub sel.
Kromosom
homolog
berpisah
Kromatid saudara
tetap melekat
Gambar 4.17
Kromosom homolog mulai
bergerak menuju kutub sel.
Tahap ini disertai sitokinesis.
Alur pembelahan
112
Biologi Kelas XII
Jadi, tujuan meiosis II adalah membagi kedua salinan DNA pada
sel anakan yang baru hasil dari meiosis I. Meiosis II terjadi pada ta-
hap-tahap yang serupa seperti meiosis I. Nah, untuk mengetahui lebih
lanjut tentang tahap meiosis II, perhatikan uraian selanjutnya.
2. Tahap Meiosis II
Tahap meiosis II juga terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telo-
fase. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap meiosis I. Masing
-masing
sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan membelah lagi menjadi
dua. Sehingga, ketika pembelahan meiosis telah sempurna, dihasilkan
empat sel anakan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah kromo-
som keempat sel anakan ini tidak lagi diploid (2n) tetapi sudah haploid
(n). Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meio-
sis II. Bagaimanakah proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi?
Kalian akan mengetahuinya setelah mempelajari uraian di bawah ini.
a. Profase II
Fase pertama pada tahap pembelahan meiosis II adalah profase II
(Gambar 4.18a). Pada fase ini, kromatid saudara pada setiap sel anakan
masih melekat pada sentromer kromosom. Sementara itu, benang mi-
krotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai bergerak ke arah
bidang metafase. Tahap ini terjadi dalam waktu yang singkat karena
diikuti tahap berikutnya.
b. Metafase II
Pada metafase II, setiap kromosom yang berisi dua kromatid, me-
rentang atau berjajar pada bidang metafase II (Gambar 4.18b). Pada
tahap ini, benang-benang spindel (benang mikrotubulus) melekat pada
kinetokor masing-masing kromatid.
c. Anafase II
Fase ini mudah dikenali karena benang spindel mulai menarik
kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan. Akibatnya,
kromosom memisahkan kedua kromatidnya untuk bergerak menuju
kutub yang berbeda (Gambar 4.18c). Kromatid yang terpisah ini se-
lanjutnya berfungsi sebagai kromosom individual.
d. Telofase II
Pada telofase II, kromatid yang telah menjadi kromosom menca-
pai kutub pembelahan. Hasil akhir telofase II adalah terbentuknya 4 sel
haploid, lengkap dengan satu salinan DNA pada inti selnya (nuklei).
e. Sitokinesis II
Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat
sel yang memisahkan tiap inti sel. Akhirnya terbentuk 4 sel kembar
yang haploid.
Berdasarkan uraian di depan, sel-sel anakan sebagai hasil
pembelahan meiosis mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu
Gambar 4.18
(a) Setiap sel anakan hasil
meiosis I mengalami profase II.
(b) Pada anafase II, kromatid
bergerak ke kutub
berlawanan.
(c) Setiap kromosom (pasangan
kromatid) berada di bidang
metafase.
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 249
(a)
(b)
Kromatid saudara
memisah
(c)
Pembelahan Sel
113
sama lain. Variasi genetis yang dibawa sel kelamin orang tua
menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga.
Dapatkah kalian menunjukkan bagaimana mekanisme variasi
genetik sel anakan ini? Untuk mengetahuinya, simaklah
penjelasan berikut.
Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara mitosis
dan meiosis. Pembelahan mitosis dan meiosis merupakan pem-
belahan yang berbeda satu sama lain. Bagaimanakah perbedaan
antara mitosis dan meiosis? Coba kalian perhatikan Tabel 4.1
berikut.
Nah, untuk mengetahui sejauh mana kalian menguasai materi
tersebut, coba kerjakan
Diskusi
dan
Uji Kompetensi
berikut.
Pembeda
Mitosis
Meiosis
a. Replikasi DNA
Pada interfase
Pada interfase, sebelum meiosis I.
b
. Tahap pembelahan
Satu kali, meliputi profase, metafase,
anafase, telofase, dan sitokinesis.
Dua kali, yaitu meiosis I dan meiosis
II.
Meiosis I meliputi profase I (lepto-
ten, zigoten, pakiten, diploten, dan
diakinesis).
Meiosis II meliputi profase II, meta-
fase II, anafase II, telofase II, dan
sitokinesis II.
c. Sinapsis
Tidak terjadi
Pada profase I
d. Jumlah dan sifat sel
anakan
Dua sel, masing-masing diploid (2n)
dan identik secara genetik dengan in-
duknya.
Empat sel, masing-masing haploid
(n) dan tidak identik secara gene-
tik, dengan induk maupun dengan
sesamanya.
e.Tempat terjadinya
1) Pada hewan
2) Pada tumbuhan
Di sel-sel tubuh (sel somatik)
Jaringan meristem (ujung akar, ujug
batang, dan kambium)
Organ kelamin jantan (testis) dan
organ kelamin betina (ovarium)
Organ reproduktif jantan (benang
sari) dan organ betina (putik)
f. Peran
1) Pada organisme
uniseluler
2) Pada orgsanisme
multiseluler
Memperbanyak diri
Memperbanyak sel, pertumbuhan, atau
memperbaiki sel yang rusak
Membentuk dan mengurangi jumlah
kromosom sel kelamin
Tabel 4.1. Perbedaan mitosis dan meiosis
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 250. (dengan pengembangan)
Pernahkah sel-sel pada bagian tubuh kalian rusak atau mengelupas? Dapatkah sel-sel tersebut diperbaiki?
Peristiwa apakah yang berperan dalam memperbaiki sel yang rusak tersebut? Diskusikan bersama kelom-
pok kalian.
Diskusi
Sel anak yang
haploid terbentuk
Gambar 2.19
P
ada telofase II yang
disertai sitokinesis II, dihasilkan empat
sel anak haploid.
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 249
114
Biologi Kelas XII
Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara meiosis yang ter-
jadi pada sel-sel reproduksi. Berdasarkan penjelasan di atas, kalian tahu
bahwa pada hewan, sperma dan sel telur terbentuk dari pembelahan
meiosis. Bukan hanya hewan saja, tetapi sel-sel reproduksi pada tum-
buhan juga terbentuk dari pembelahan meiosis ini. Nah, setelah mem-
pelajari uraian selanjutnya, kalian akan mengetahui proses-proses yang
terjadi dalam pembentukan sel reproduksi pada hewan dan tumbuhan,
yang disebut
gametogenesis
.
D. Gametogenesis dan Pewarisan Sifat
Sebelum menjadi individu baru, baik pada tumbuhan maupun
hewan, tentunya diperlukan bahan baku atau cikal bakal pembentuk in-
dividu baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan generatif (seksu-
al) hewan maupun tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin
yang disebut
gamet
. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk mem-
bentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Nah, pada materi beri-
kut ini akan dibahas tentang proses pembentukan gamet, baik jantan
maupun betina yang disebut
gametogenesis
(
genesis
= pembentukan).
Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada
organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi
pada testis dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi pada pu-
tik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu
gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur). Seka-
rang, marilah kita mempelajari proses terjadinya gametoge nesis pada
hewan dan tumbuhan.
1. Gametogenesis pada Hewan
Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam
perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan yang akan kita
pelajari dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Sper-
1.
Jelaskan mengapa pembelahan meiosis di-
katakan sangat berpengaruh dalam pertum-
buhan dan perkembangan organisme?
2.
Apakah yang akan terjadi jika sel kelamin,
baik jantan atau betina, tidak mengalami
pembelahan meiosis?
3.
Sebutkan subfase yang terjadi pada profase.
Jelaskan pula ciri-ciri yang terjadi pada se-
tiap subfase tersebut.
4.
Apa yang dimaksud sinapsis?
5.
Apakah perbedaan antara
sister chromatids
dan
non sister chromatids
?
6.
Bagaimanakah perbedaan profase pada
mitosis dan profase I pada meiosis?
7.
Jelaskan tingkah laku pasangan kromatid
pada fase metafase I.
8. Jelaskan perbedaan antara mitosis dan
meiosis, ditinjau dari tujuan dan sifat sel
anakannya.
9.
Gambarkan dan jelaskan tahapan-tahapan
yang dilalui pada pembelahan meiosis.
10. Jelaskan perbedaan antara anafase I
pada meiosis I dengan anafase pada mi-
tosis.
Uji Kompetensi
Galeri
Produksi Sperma Pria
Pada manusia, proses
pembentukan sperma dari
spermatosit primer hingga
terbentuk sel sperma, me-
merlukan waktu sekitar 48
jam. Setiap pria dapat me-
n geluarkan sperma sekitar
3 ml. Dalam setiap mililiter
mengandung 120 juta
sperma. Ini berarti, setiap in-
dividu dapat mengeluarkan
360 juta sperma yang hidup
dan bergerak aktif.
Pembelahan Sel
115
Gambar 4.20
Diagram
pembentukan sperma
(spermatogenesis) di dalam
testis.
Oogonium
Oosit
primer
Oosit
sekunder
Ootid
Ovum
Badan kutub
primer
Badan kutub
sekunder
Pai, Dasar-dasar Genetika, hlm. 37
Pai, Dasar-dasar Genetika, hlm. 37
matogenesis
merupakan proses pembentukan gamet jantan (sperma).
Sementara
oogenesis
adalah proses pembentuk an gamet betina (ovum
atau sel telur).
a. Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-
ruhan bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma
digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan
pada testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai
buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah
sepasang.
Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut
tubulus
seminiferus
. Pada dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses
spermatogenesis. Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang
bersifat diploid (2n) yang disebut
spermatogonium
.
Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami
pembelahan mitosis menjadi
spermatosit primer
(sel sperma primer).
Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua
spermatosit sekunder
yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel
spermatosit sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel
spermatid
yang sama besar dan bersifat haploid.
Mula-mula, spermatid berbentuk bulat, lalu sitoplasmanya se-
makin banyak berkurang dan tumbuh menjadi sel spermatozoa yang
berfl
agela dan dapat bergerak aktif. Berarti, satu spermatosit primer
menghasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel
spermatozoa
(jamak =
spermatozoon
) yang masing-masing bersifat
haploid dan fungsional (dapat hidup).
b. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina
atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi
di dalam
ovarium
. Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut
oogonium
tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah
secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang
menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I
pada
oosit primer
menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik
yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut
oosit sekunder
, sedangkan sel yang kecil disebut
badan kutub primer
(
polar body
).
Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan
meiosis tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda.
Satu sel yang besar disebut
ootid
yang akan berkembang menjadi
ovum. Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara
itu, badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan
kutub sekunder. Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel
telur) yang fungsional dan tiga badan kutub yang me ngalami
degenerasi (mati).
Meiosis I
Meiosis I
Meiosis II
Meiosis II
Gambar 4.21
Diagram
terbentuknya ovum atau sel telur
di dalam ovarium.
Spermatogonium
S
permatosit
primer
Mitosis
Spermatosit
sekunder
Spermatid
Spermatozoa
Meiosis I
Meiosis II
Maturasi
116
Biologi Kelas XII
Stigma (kepala putik)
Anthera
(kepala sari)
(kepala sari)
Tangkai
sari
Tangkai putik
Ovarium
Kandung
lembaga
Integumen
Mikrosporosit
Meiosis I
Meiosis II
4 Mikrospora
(tetrad)
Kariokinesis
Inti generatif
Inti saluran
serbuk sari
Inti sperma
Inti sperma saluran
serbuk sari
Putik
Benang
sari
Sel haploid
Sel haploid
(n)
(n)
Gambar 4.22
P
embentukan serbuk sari
(mikrosporogenesis)
Nah, dari uraian tentang spermatogenesis tersebut, lakukanlah
rubrik
Diskusi
berikut ini.
Selain pada hewan, gametogenesis juga terjadi pada tumbuhan.
Berikut ini akan diuraikan tentang gametogenesis pada tumbuhan
tingkat tinggi.
2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis
mengalami perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-
but
maturasi
. Berikut ini kalian akan membahas proses gametogenesis
pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja.
Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-
bentukan gamet jantan dan pembentukan gamet betina. Pembentukan
gamet jantan disebut
mikrosporogenesis
, sedangkan pembentukan
gamet betina disebut
megasporogenesis
. Mari kita pelajari pengertian
kedua macam gametogenesis tersebut.
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada
bagian kepala sari atau
anthera
. Kepala sari ini meng-
hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma.
Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel in-
duk mikrospora diploid yang disebut
mikros porosit
di
dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I
menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini
mengalami meiosis II dan menghasilkan 4
mikrospora
yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok
menjadi satu sehingga disebut sebagai
tetrad
.
Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi-
tosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel
generatif dan sel vegetatif. Sel vege tatif ini mempu-
nyai ukuran yang lebih besar daripada sel generatif.
Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding
sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber-
sama-sama membentuk sebuah butiran serbuk sari
yang belum dewasa.
Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif
membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis,
sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara
itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel
sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluar dari
Mengapa sel kelamin (gamet) pada manusia atau hewan bersifat haploid? Apa yang akan terjadi jika sel
kelamin tersebut bersifat diploid? Hubungkanlah jawaban tersebut dengan proses fertilisasi. Diskusikanlah
bersama kelompok kalian dan presentasikan hasilnya di depan kelas.
Diskusi
Pembelahan Sel
117
anthera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik (stigma). Pada
saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembe-
lahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus
stigma atau mencapai kantung embrio di dalam bakal biji (ovulum).
b. Megasporogenesis
Megasporogenesis
merupakan proses pembentukan gamet betina
(Gambar 4.24). Proses ini terjadi di dalam bagian betina bunga,
yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (
ovarium
)
pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang
mengandung
megasporofi
t
yang bersifat diploid. Selanjutnya,
megasporofi
t mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid
yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami degenerasi
dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.
Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan kromosom
secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti pembelahan
sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut
kandung
lembaga muda
yang mengan dung delapan inti haploid. Kandung
lembaga ini dikelilingi kulit (
integumen
). Di ujungnya terdapat
sebuah lubang (
mikropil
) sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari
ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat
mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan
sel sinergid
meng-
alami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi
sel telur
. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah
kutub kalaza
, tetapi
kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan
inti
antipoda
. Sisanya, dua inti yang disebut
inti kutub
, bersatu di tengah
kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). Inti ini
disebut
inti kandung lembaga sekunder
. Ini berarti kandung lembaga
telah masak, yang disebut
megagametofi
t
dan siap untuk dibuahi.
3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis
Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang menyebabkan ter-
jadinya variasi genetik pada suatu populasi. Ketiga mekanisme ini
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Pindah silang
Telah dijelaskan di depan bahwa sel kelamin membelah secara meiosis.
Pada profase I, kromosom homolog muncul pertama kali se
bagai pasangan.
Kromosom-kromosom homolog ini saling bersilangan pada
kiasmata
.
Pada kiasmata inilah terjadi
pindah silang
(
crossing over
) materi genetik
dari kromosom satu ke kromosom lainnya. Pindah silang ini terjadi
ketika dua kromatid dari kromosom yang berbeda bertukar tempat.
Kromatid yang sudah tidak identik lagi dengan kromatid saudaranya
karena terjadi pindah silang disebut
dyad
. Terjadinya pindah silang ini
dapat kalian lihat pada Gambar 4.24. Pada manusia, dua atau tiga kasus
kejadian pindah silang dapat terjadi untuk setiap pasangan kromosom.
Gambar 4.23
Diagram terjadinya
megasporofit
sel induk
megaspora
(megaspor
osit)
meiosis
3
u
mitosis
megaspora
yang hidup
megaspora yang
mati (berdege-
nerasi)
kutub kalaza
inti antipoda (3)
inti kutub (2)
sel telur
sel sinergid
3
3
Di
D
Di
Di
integumen
t
e
in
nt
mikropil
si
si
n
n
ner
ner
r
r
r
gid
id
gid
g
k
d
d
d
d
m
mik
m
kandung
lembaga
ag
g
a
Profase I meiosis
Anafase II
Metafase II
Anafase I
Metafase I
Kiasma tempat
pindah silang
Tetrad
Mikrotubulus
kinetokor
Gambar 4.24
Pindah silang
menyebabkan terjadinya variasi
genetik pada sel anak
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 359
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 252
118
Biologi Kelas XII
b. Pemilahan kromosom secara bebas
Kalian telah mengetahui bahwa pembelahan sel selalu diikuti
pembagian kromosom pada sel anakan yang dihasilkan. Begitu pula
dengan pembelahan meiosis. Pada metafase I, pasangan kromosom
homolog terletak pada bidang metafase. Orientasi pasangan homolog yang
menghadap kutub-kutub sel bersifat acak. Setiap pasangan mempunyai
dua kemungkinan dalam penyusunan ini. Kita ambil contoh organis-
me yang mempunyai empat kromosom diploid (2n = 4). Organisme
ini mempunyai 2 kromosom dalam sel gametnya. Dua kromosom ini
dapat menghasilkan empat kemungkinan sel anakan dengan kombinasi
kromosom berbeda satu sama lain. Perhatikan Gambar 4.25.
Bagaimanakah dengan manusia? Manusia mempunyai 46
kromosom diploid. Ini berarti pada sperma atau sel telur terdapat
23 kromosom haploid. Dari 23 kromosom ini mempunyai sekitar 8
juta kemungkinan penyusunan homolog pada metafase. Kandungan
kromosom pada sel sperma atau sel telur ini akan diwariskan pada anak
keturunannya. Jadi, setiap manusia sebenarnya merupakan 1 dari 8
juta kemungkinan pemilahan kromosom yang diwariskan oleh bapak
atau ibu kandungnya.
c. Fertilisasi random
Di dalam sebuah keluarga, seorang anak mempunyai sifat yang
berbeda dengan saudara-saudaranya. Seorang anak tidak ada yang
memiliki sifat yang sama persis dengan ibu atau bapaknya. Akan tetapi,
sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan sifat kedua orang
tuanya. Ini jelas sangat masuk akal, sebab seorang anak dihasilkan dari
pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1 sel sperma bapak. Sel telur yang dibuahi
sperma akan menjadi zigot sebagai cikal bakal manusia. Jadi, genetik
seorang anak sangat dipengaruhi kromosom yang terkandung dalam sel
telur atau sperma tersebut. Kalian mengetahui bahwa setiap sel kelamin
(sperma dan sel telur) yang menentukan kromosom anak merupakan 1
dari 8 juta kemungkinan. Hal ini berarti, seorang manusia merupakan
salah satu dari 64 trilyun (8 juta × 8 juta) kombinasi kromosom diploid.
Dengan kata lain, kita telah memenangkan pertandingan melawan 64
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Dua kemungkinan
penyusunan kromosom
pada metafase I yang
peluang terjadinya sama
besar
Metafase II
Gamet
Gambar 4.25
Dua k
emungkinan penyusunan kromosom pada metafase I
untuk sel dengan 4 buah kromosom diploid.
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 251
Pembelahan Sel
119
trilyun calon anak yang mungkin dilahirkan. Inilah tanda kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah kalian mempelajari peristiwa gametogenesis, cobalah ka-
lian kerjakan
Telisik
.
Dari rubrik
Telisik
yang telah kalian buat, tentunya kalian telah
memahami tentang gametogenesis. Untuk lebih memperdalamnya
lagi, kerjakanlah rubrik
Uji Kompetensi
berikut ini.
Bersama kelompok kalian, lakukanlah tahapan berikut ini:
1.
Buatlah bagan tentang tahapan gametogenesis pada hewan dan Angiospermae. Buatlah diagram
tersebut pada kertas berukuran A5 semenarik mungkin. Berikut ini contoh diagram alirnya:
2.
Kumpulkanlah tugas kepada guru kalian serta jelaskan di depan guru kalian, maksud dari bagan
yang kalian buat.
Telisik
Gametogenesis
Angiospermae
Mikrosporogenesis
Megasporogenesis
13
16 (inti vegetatif)
15
17
14
19
20
ksud dari bagan
23
22
24
25
26
2
26
Spermatogenesis
Oogenesis
1
4
5
2
Hewan
3
6
8
7
10
9
12
11
18 (2 inti sperma)
2
22
2
21
3x mitosis
1.
Jelaskan pengertian istilah-istilah berikut.
a. Gametogenesis
b. Spermatogenesis
c. Oogenesis
d. Mikrosporofit
e. Megasporofit
2. Apakah perubahan oosit I menjadi oosit II
sama dengan perubahan spermatosit I menjadi
spermatosit II? Berikan alasan jawabanmu.
3.
Jelaskan proses pembentukan sperma dan
sel telur (ovum) pada hewan. Lengkapi jawab-
annya dengan gambar.
4.
Apakah tujuan spermatogenesis dan oo-
genesis bagi hewan?
5. Jelaskan bagaimanakah mekanisme ter-
jadinya variasi genetik pada sel anakan
hasil pembelahan meiosis.
6.
Jelaskan pengertian maturasi.
7.
Gambarkan diagram proses pembentukan
serbuk sari pada tumbuhan berbunga.
8.
Gambarkan diagram proses pembentukan
gamet betina pada tumbuhan berbunga.
9.
Kandung lembaga muda terdiri dari dela-
pan inti. Inti apa sajakah itu?
Uji Kompetensi
120
Biologi Kelas XII
Ikhtisar
1.
Berdasarkan proses yang terjadi, pembelahan sel dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelahan
amitosis (spontan), pembelahan mitosis, dan pembelahan meiosis.
2.
Pembelahan amitosis (yang terjadi pada golongan bakteri) adalah pembelahan spontan dimana
satu sel menghasilkan dua sel identik.
3. Pembelahan mitosis terjadi pada sel organisme eukariotik. Sel diploid yang mengalami mitosis
membelah menjadi dua sel anakan yang juga diploid. Pembelahan mitosis terjadi secara bertahap
yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
4.
Pada pembelahan meiosis, satu sel diploid membelah menjadi empat sel anakan yang masing-
masing bersifat haploid.
5.
Pembelahan meiosis bertujuan menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pembelahan ini terjadi dua
tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing tahap meiosis tersebut melalui tahap profase,
metafase, anafase, dan telofase.
6.
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet.
7. Gametogenesis pada hewan jantan disebut spermatogenesis. Spermatogenesis menghasilkan
empat sperma yang haploid. Sementara gametogenesis pada hewan betina disebut oogenesis
yang menghasilkan satu sel telur haploid.
8.
Pembentukan gamet jantan pada tumbuhan berbunga disebut mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis
menghasilkan empat mikrospora yang haploid. Sementara pembentukan gamet betina pada
tumbuhan disebut megasporogenesis. Megasporogenesis menghasilkan delapan megaspora yang
haploid.
S e n a r a i k a t a
\
Aktin
Mikrofilamen dalam sitoplasma, berupa
benang halus tak berongga dan menyebabkan
kontraksi otot (pada gelendong pembelahan)
Anthera
Kepala sari, tempat terdapatnya serbuk sari
Badan golgi
Organel pembentuk vesikula atau
pensekresi zat yang lain
Dyad
Kromatid yang sudah tidak identik lagi karena
sudah mengalami pindah silang
Haploid
Sifat kromosom yang tidak berpasangan
(tunggal)
Diploid
Keadaan sel yang kromosomnya
berpasangan (2n)
Fertilisasi
Peleburan antara sel gamet jantan dan
sel gamet betina
Interkinesis
Tahap (fase) singkat di antara dua
pembelahan meiosis
Kinetokor
Struktur di daerah sentromer kromatid
sebagai perlekatan mikrotubulus, terdiri dari bagian
spesifik DNA dan protein
Kromatin
Struktur berupa benang-benang halus
sebelum memadat dan memendek menjadi
kromosom
Kromatid
Salah satu bagian dari pasangan
kromosom (kromosom anak)
Kromosom homolog
Kromosom sepasang yang
terdiri dari kromosom identik
Megaspora
Sel gamet betina yang haploid pada
tumbuhan
Meiosis
Pembelahan sel yang menghasilkan sel
anakan yang bersifat haploid
Mikrospora
Sel gamet jantan yang haploid pada
tumbuhan yang akan berkembang menjadi pollen
(serbuk sari)
Miosin
Mikrofilamen yang lebih besar dari aktin,
juga berperan dalam kontraksi otot. Aktin dan miosin
terletak berjajar
Oogenesis
Proses pembentukan sel kelamin betina
(ovum atau sel telur) pada hewan dan manusia
Ovarium
Disebut juga bakal buah, terdapat di bagian
pangkal putik sebagai tempat terbentuknya ovum
Pollen
Butir-butir serbuk sari yang sudah masak
Spermatogenesis
Proses pembentukan sel kelamin
jantan (sperma) pada hewan dan manusia
Vesikula
Rongga di dalam sitoplasma sebagai
penyimpan bahan organik
Pembelahan Sel
121
A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Ciri
fi siologis kehidupan yang bertujuan
untuk melestarikan jenisnya ialah . . . .
a. nutrisi d. reproduksi
b. respirasi e. sintesis
c. transportasi
2. Pada akhir pembelahan sel selalu diikuti
pembagian sitoplasma. Peristiwa ini dise-
but . . . .
a. diakinesis
d. karioteka
b. kariokinesis
e. reduksi
c. sitokinesis
3. Peristiwa replikasi DNA terjadi pada fase
. . . .
a. G1 interfase
d. S interfase
b. G2 interfase
e. G2 profase
c. G1 metafase
4. Pada pembelahan mitosis, pengemasan
DNA dalam kromosom mulai terjadi pada
fase awal dari ....
a. interfase d. telofase
b. profase e. anafase
c. metafase
5. Pada pembelahan mitosis, kromosom tam-
pak paling jelas pada fase . . . .
a. interfase d. anafase
b. profase
e. telofase
c. metafase
6. Organel yang berfungsi mengatur arah
pembelahan sel adalah . . . .
a. mitokondria
d. sentromer
b. sentriol
e. gametogenesis
c. sentrosom
7. Pembentukan alur pembelahan atau pelat
sel terjadi pada tahap . . . .
a. awal profase
d. awal telofase
b. akhir metafase
e. akhir telofase
c. akhir anafase
8. Jika satu sel diploid membelah tiga kali se-
cara mitosis, maka jumlah sel anakannya
adalah . . . .
a. 3 sel haploid
b. 3 sel diploid
c. 6 sel haploid
d. 6 sel diploid
e. 8 sel diploid
9.
Dari gambar di sam-
ping, yang merupakan
kromatid saudara dan
tetrad ditunjukkan
pada nomor . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
d. 2 dan 4
c. 1 dan 5
e. 4 dan 5
10. Jarak waktu yang singkat antara meiosis I
dengan meiosis II disebut . . . .
a. profase d. interkinesis
b. sitokinesis
e. interfase
c. diakinesis
11. Pembelahan sel pada meiosis I menghasil-
kan dua sel anakan yang . . . .
a. diploid, DNA dua salinan (2n)
b. diploid, DNA satu salinan
c. haploid DNA dua salinan
d. haploid DNA satu salinan
e. diploid tanpa salinan DNA
12. Pembelahan sel secara mitosis menghasil-
kan . . . .
a. 4 sel yang diploid
b. 4 sel yang haploid
c. 2 sel yang diploid
d. 2 sel yang haploid
e. 4 sel, 2 sel haploid dan 2 sel diploid
13. Di antara hal-hal berikut ini yang tidak ter-
jadi pada tahap profase adalah . . . .
a. benang-benang kromatin memendek
dan menebal
b. membran inti mulai menghilang
c. sentriol membelah menjadi dua
d. mulai tampak adanya mikrotubulus
e. kromosom mulai menghilang
Ulangan Harian
1
2
3
5
4
122
Biologi Kelas XII
14. Perhatikan ciri-ciri berikut.
(1) terjadi sintesis RNA
(2) terbentuk bahan-bahan pembelahan
(3) waktu yang dipergunakan paling lama
Ciri-ciri tersebut terjadi pada tahap . . . .
a. interfase
d. anafase
b. profase
e. telofase
c. metafase
15. Struktur dalam sel yang memiliki kemam-
puan menyerap zat warna ialah . . . .
a. endoplasma
d. kromosom
b. sentriol
e. fi
lamen
c. ribosom
16. Pada tumbuhan berbunga, pembentukan
sel-sel spermatozoid terjadi di dalam . . . .
a. kepala putik
e. kelopak bunga
b. ovarium
d. kotak sari
c. putik
17. Sel yang mempunyai kromosom diploid
adalah . . . .
a. sel mikrospora
d. sel sperma
b. sel ovum
e. sel oosit
c. sel zigot sekunder
18. Sel yang merupakan hasil dari pembelahan
mitosis adalah . . . .
a. sel megaspora
b. sel ovum
c. inti vegetatif bulu serbuk sari
d. sel induk spora
e. sel mikrospora
19. Ciri anafase pada pembelahan mitosis
adalah . . . .
a. kromatid berkumpul di bidang pem-
belahan
b. kromatid memisah dan bergerak
menuju kutub
c. kromatid telah sampai di kutub sel
d. terbentuk dinding inti dan nukleolus
e. terbentuk bidang pembelahan
20. Pernyataan berikut berhubungan dengan
pembelahan sel.
1) terjadi pada sel tubuh
2) sifat sel anak tidak sama dengan sel
induk
3) sifat sel anak sama dengan sel induk
4) terjadi pada sel kelamin
5) pembelahan berlangsung dua kali
Ciri khas mitosis ditunjukkan pada nomor
. . . .
a. 1 dan 2
d. 2 dan 5
b. 1 dan 3
e. 3 dan 4
c. 2 dan 4
B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
1.
Sebutkan perbedaan antara pembelahan
mitosis dan pembelahan meiosis, ditinjau
dari hasil akhir dan tempat terjadinya.
2. Untuk pembelahan mitosis, bagaimanakah
keadaan DNA dan kromosom pada fase in-
terfase, profase, metafase, dan telofase?
3. Jelaskan tujuan kromosom menempatkan
diri pada bidang metafase.
4. Mengapa sel telur (ovum) dan sel sperma
memiliki n kromosom? Jelaskan proses
pembentukannya melalui spermatogenesis
dan oogenesis.
5. Sel tubuh manusia mempunyai 46 kromo-
som. Berapa banyak kromosom manusia
yang ditemukan di dalam:
a. spermatosit sekunder
b. spermatid
c. spermatozoa
d. spermatosit primer
6. Diketahui sebuah sel induk mempu nyai
6 buah kromosom dan tersusun di ploid.
Gambarlah proses dihasilkannya sel anakan,
jika:
a. sel mengalami pembelahan mitosis
b. sel mengalami pembelahan meiosis
7. Jelaskan pengertian
dyad
.
8. Apakah perbedaan antara metafase I de-
ngan telofase I pada meiosis I, ditinjau dari
membran intinya?
9. Jelaskan mekanisme terjadinya pindah si-
lang pada meiosis.
10. Jelaskan perbedaan spermatogenesis dan oo-
genesis, berdasarkan sel yang fungsional.